Mengatur Keuangan dengan Metode Amplop

cara mudah kelola keuangan sendiri
cara mudah kelola keuangan sendiri

Mengatur Keuangan dengan Metode Amplop – Ingin tahu cara mudah kelola keuangan sendiri. Banyak metode lain yang dapat dikatakan rumit, terutama dalam realisasinya. Hanya untuk sekedar menyusun rencana anggaran mungkin cukup mudah, namun saat eksekusi cukup sulit karena membutuhkan komitmen yang kuat dan serius untuk benar-benar dipatuhi.

cara mudah kelola keuangan sendiri

 

Dalam era teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini, banyak aplikasi yang memudahkan penyusunan anggaran, seperti Excel, spreadsheet, Zahir, dan sebagainya. Beberapa aplikasi memungkinkan penyusunan anggaran melalui piranti desktop dan laptop dan smartphone.

Namun, aplikasi canggih sering kali kurang efektif untuk melakukan anggaran, karena hanya digunakan sebagai catatan tanpa memperhitungkan uang fisik yang tersedia atau dianggarkan. Tidak heran biasanya kondisi keuangan di akhir bulan sering kali ditemukan pos pengeluaran lebih besar dari pendapatan

Pernah mendengar tentang metode sistem anggaran amplop? Meskipun dianggap kuno, tetapi metode ini teruji mampu sebagai cara mudah kelola keuangan sendiri situasi keuangan yang lebih baik. Kehadiran fisik uang yang dianggarkan dan disimpan dalam amplop dapat memotivasi lebih tertib dan disiplin dalam melaksanakan anggaran telah disiapkan.

Cara Kerja Sistem Penganggaran Metode Amplop

Metode sistem anggaran amplop dapat dipahami sebagai tatanan dan prosedur kerja dengan menggunakan sarana amplop sebagai pos-pos simpanan dari beban keuangan. Bagaimana cara kerja sistem penganggaran metode amplop? Simak cara kerjanya berikut ini.

Baca juga : Pengertian Reksadana Pendapatan Tetap Hingga Cara Kerjanya

Pertama, Mulailah dengan memasukkan penghasilan ke amplop

Pada prinsipnya, mengatur keuangan dengan metode amplop tidak sulit. Anda hanya perlu membagi pendapatan dalam beberapa amplop sebagai representasi dari pos-pos anggaran. Diawali dengan memasukkan seluruh penghasilan ke dalam amplop sebagai wadah induk simpanan. Jangan gunakan uang dari penghasilan tersebut untuk membeli apapun sebelum Anda membuat anggaran untuk masing-masing pos pengeluaran.

Baca juga : Perencanaan Keuangan Jangka Panjang dengan FWD Treasury Armor Link 

Buat kategori anggaran atau pos-pos pengeluaran

Kemudian membuat kategori atau item dalam anggaran belanja. Untuk melakukan ini, ambil beberapa amplop sesuai dengan jumlah kategori anggaran dan kemudian tuliskan nama kategori di masing-masing amplop.

Misalnya seperti kategori atau pos pengeluaran belanja harian, biaya sekolah, kebutuhan bulanan, biaya transportasi dan bahan bakar, listrik dan laundry, cicilan, makan di luar, dana cadangan, dan lain sebagainya.

Masukkan uang pada masing-masing kategori anggaran

Setelah Anda menyiapkan amplop dan menulis nama kategori anggaran di masing-masing amplop, terus masukkan jumlah uang yang telah dianggarkan untuk setiap kategori atau biaya. Untuk menentukan jumlah anggaran di masing-masing amplop, Anda dapat menghitung kebutuhan rata-rata setiap bulan untuk setiap kategori

Gunakan uang dalam amplop sesuai peruntukannya

Sekarang Anda dapat mulai menggunakan atau menghabiskan uang yang telah dibagi ke dalam anggaran belanja atau amplop kategori. Ingat, hanya menggunakan uang dalam amplop untuk tujuan yang ditunjuk.

Misalnya, dianggarkan uang untuk makanan untuk satu bulan sebesar Rp 1 juta. Setiap kali Anda pergi ke pasar untuk berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari dari makanan, kemudian gunakan uang dalam kategori pembelian sehari-hari. Anggaran telah ditentukan, Anda harus berhati-hati dalam penggunaan bila memungkinkan berhemat agar realisasi tidak melebihi anggaran.

Dengan cara yang sama, jika anggaran untuk membeli pakaian Rp 300 ribu, maka harga pakaian yang dibeli tidak akan lebih besar dari anggaran. Jangan meremehkan anggaran telah disiapkan dan dibagi ke dalam kategori amplop.

Tidak ada pikiran juga ‘meminjam’ atau penggunaan dari uang yang terdapat dalam amplop kategori lain. Hal ini dapat merusak anggaran dan menyebabkan kegagalan pengelolaan keuangan berdasarkan pada anggaran dengan metode amplop. Oleh karena itu, hanya menggunakan uang dalam amplop yang ditujukan saja.

Baca juga : Rayakan Hari Perempuan Indonesia, FWD Community Ladies Talk Dukung Inklusi Keuangan

Simpan uang yang masih tersisa

Bagaimana jika uang dari amplop dalam kategori tertentu habis? Tentu saja, kita juga harus berhenti membeli barang atau berbelanja di kategori tersebut. Misalnya, Anda harus menggunakan uang di kategori amplop makan di luar sepanjang jalan. Dan karena itu Anda tidak dapat menikmati makan di luar sampai periode anggaran berikutnya. Hal yang sama berlaku untuk kategori atau pos pengeluaran lainnya.

Jika Anda berhasil melakukan penghematan, tentu akan ada sisa di setiap amplop pos pengeluaran. Sisa uang dari masing-masing amplop dapat dikumpulkan jadi satu untuk selanjutnya digunakan melunasi utang. Namun, apabila Anda tidak memiliki utang yang akan jatuh tempo, maka uang yang tersisa dapat disimpan sebagai tabungan.

Keunggulan Penganggaran Berbasis Amplop

  1. Belajar melakukan penghematan
  2. Meningkatkan kedisiplinan diri
  3. Dapat difungsikan sebagai dana darurat

Kelemahan Penganggaran Berbasis Amplop

  1. Sulit mencapai kesepakatan dalam penerapannya
  2. Sederhana tetapi membingungkan

Jadi coba lakukan mengatur keuangan dengan metode amplop anggaran, lalu perhatikan apa yang terjadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *