Bertambahnya usia seringkali membawa perubahan pada berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk kesehatan dan kehidupan seksual. Salah satu perubahan yang sering dialami oleh pria seiring bertambahnya usia adalah perubahan gejala impoten atau disfungsi ereksi.
Artikel ini akan menjelaskan perubahan gejala impoten yang terjadi seiring bertambahnya usia, faktor penyebabnya, serta cara mengelola dan mengatasi permasalahan ini dalam konteks penuaan.
Apa Itu Impoten?
Impoten atau disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup keras untuk melakukan hubungan seksual yang memuaskan. Meskipun impoten bukanlah kondisi yang spesifik untuk usia lanjut, prevalensinya meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Pada usia 40-70 tahun, diperkirakan sekitar 52% pria mengalami masalah ereksi.
Perubahan Gejala Impoten pada Usia Lanjut
Seiring dengan bertambahnya usia, terjadi sejumlah perubahan fisik dan hormonal yang dapat mempengaruhi kemampuan ereksi pria. Beberapa gejala perubahan impoten yang sering terjadi pada usia lanjut antara lain:
Penurunan frekuensi ereksi spontan: Pria mungkin mengalami penurunan frekuensi ereksi spontan, yaitu ereksi yang terjadi tanpa rangsangan seksual yang nyata.
Penurunan kekerasan ereksi: Ereksi mungkin tidak sekeras dan sekuat seperti saat usia muda. Pria mungkin membutuhkan stimulasi lebih lanjut untuk mencapai dan mempertahankan ereksi yang cukup.
Peningkatan waktu yang diperlukan untuk mencapai ereksi: Dalam beberapa kasus, waktu yang diperlukan untuk mencapai ereksi mungkin membutuhkan lebih lama dibandingkan saat usia muda.
Penurunan sensitivitas penis: Sensitivitas penis mungkin berkurang seiring bertambahnya usia, yang dapat mempengaruhi respons ereksi.
Faktor Penyebab Perubahan Gejala Impoten
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan gejala impoten pada usia lanjut. Beberapa faktor tersebut antara lain:
Penurunan kadar hormon testosteron: Produksi testosteron cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Testosteron adalah hormon yang penting dalam mempertahankan fungsi ereksi yang sehat.
Penyakit kronis: Penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan gangguan neurologis dapat mempengaruhi aliran darah dan kerusakan saraf yang diperlukan untuk ereksi yang sehat.
Obat-obatan: Penggunaan obat-obatan tertentu seperti antidepresan, antihistamin, dan obat tekanan darah tinggi dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Gaya hidup yang tidak sehat: Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko impoten pada usia lanjut.
Mengelola dan Mengatasi Perubahan Gejala Impoten
Meskipun perubahan gejala impoten pada usia lanjut adalah hal yang umum, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengelola dan mengatasi masalah ini:
Konsultasikan dengan dokter: Penting untuk berbicara dengan dokter mengenai masalah impoten yang Anda alami. Dokter dapat melakukan evaluasi menyeluruh dan memberikan saran mengenai perawatan yang sesuai.
Terlibat dalam gaya hidup sehat: Mengadopsi gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, menjaga berat badan yang sehat, dan meningkatkan aktivitas fisik, dapat membantu meningkatkan fungsi ereksi.
Terapi hormonal: Untuk beberapa pria dengan kadar testosteron rendah, terapi penggantian hormon dapat membantu meningkatkan gejala impoten.
Obat-obatan dan terapi lainnya: Ada beberapa obat-obatan yang dapat membantu memperbaiki ereksi, seperti obat inhibitor fosfodiesterase tipe 5 (PDE5) seperti sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), atau vardenafil (Levitra). Terapi lain seperti vakum penis, injeksi obat ke penis, atau penggunaan alat bantu ereksi juga dapat menjadi pilihan.
Dukungan emosional dan komunikasi: Berbicara terbuka dengan pasangan dan mencari dukungan emosional dapat membantu mengatasi stres dan kecemasan yang terkait dengan masalah impoten.
Silahkan baca artikel lainnya disini agar mendapatkan informasi lebih jelas mengenai gejala impoten pada pria.
Kesimpulan
Perubahan gejala impoten merupakan salah satu aspek dari proses penuaan pada pria. Meskipun tidak dapat dihindari, dengan perawatan yang tepat dan pengelolaan gaya hidup yang sehat, banyak pria usia lanjut yang dapat mengatasi masalah ini dan menjalani kehidupan seksual yang memuaskan.
Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai dan jangan ragu untuk membicarakan masalah ini dengan pasangan untuk memperoleh dukungan emosional yang diperlukan.