Apakah anda mengalami fotofobia, yaitu mata peka terhadap cahaya dan mengkhawatirkan bagaimana penglihatan Anda nantinya. Anda bertanya-tanya dengan serangkaian pertanyaan, apa itu fotofobia? Apakah ada yang perlu dikhawatirkan dan apa yang harus dilakukan jika Anda menghadapi situasi ini.
Apa itu fotofobia?
Fotofobia, atau fotosensitifitas, adalah intoleransi terhadap cahaya. Sumber seperti sinar matahari, lampu neon, dan lampu pijar semuanya dapat menyebabkan iritasi, menyebabkan Anda menyipitkan mata atau memejamkan mata. Orang dengan mata peka cahaya terkadang hanya terganggu oleh silau. Namun, dalam kasus yang parah, cahaya apa pun dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
Gejala
Apa saja tanda dan gejala fotofobia? Tanda dan gejala terkait meliputi:
- Sakit kepala takut cahaya yang kuat
- Merusak mata
- Menangis
- Penglihatan kabur
- Mata kering, merah, mata gatal
- Demam
- Mual, muntah
- Iritabilitas, penurunan kesadaran, kebingungan
Kapan fotofobia perlu ke dokter?
Anda harus menghubungi dokter Anda jika Anda atau orang yang Anda cintai memiliki salah satu dari tanda-tanda berikut:
Kondisi mata peka cahaya yang parah atau menyakitkan (mis. Anda perlu memakai kacamata hitam di dalam ruangan)
Memiliki fotofobia, penglihatan merah atau kabur atau yang tidak hilang dalam satu atau dua hari.
Saat melihat salah satu dari gejala ini atau memiliki pertanyaan, silakan berkonsultasi dengan dokter Anda. Tubuh setiap orang tidak sama. Yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter Anda untuk informasi lebih rinci.
baca juga : 9 Penyakit Mata pada anak
Penyebab fotofobia antara lain :
- Sakit kepala migrain. Fotofobia adalah gejala umum sakit kepala migrain. Ini adalah sakit kepala parah yang dapat dipicu oleh sejumlah faktor, termasuk perubahan hormonal, makanan, stres, perubahan lingkungan, gejala lain termasuk nyeri tajam di salah satu bagian kepala, mual dan muntah. Sakit kepala migrain lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
- Penyakit otak seperti ensefalitis, meningitis, perdarahan subarachnoid… Penyakit ini merusak sistem saraf, yang dapat memengaruhi saraf dan area otak yang berhubungan dengan penglihatan, menyebabkan gejala nyeri kepala takut cahaya.
- Abrasi kornea. Abrasi kornea adalah cedera pada kornea. Kornea adalah lapisan terluar mata. Jenis cedera ini biasa terjadi dan dapat terjadi jika mata Anda terkena pasir, kotoran, partikel logam, atau zat lain. Ini dapat menyebabkan kondisi serius yang disebut ulkus kornea jika kornea terinfeksi.
- Konjungtivitis. Konjungtivitis terjadi ketika bagian putih mata meradang. Penyakit ini terutama menyerang orang berusia 30-50 tahun, terutama wanita. Konjungtivitis sering disebabkan oleh penyakit yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, seperti lupus. Gejala lain termasuk sakit mata, mata berair, dan penglihatan kabur.
Konjungtivitis. Konjungtivitis, juga dikenal sebagai mata merah, terjadi ketika jaringan yang menutupi bagian putih mata terinfeksi atau meradang. Sebagian besar penyakit disebabkan oleh bakteri. Penyebab lainnya termasuk bakteri dan alergi. Gejalanya meliputi gatal, kemerahan dan nyeri pada mata, dan fotofobia.
Sindrom mata kering. Sindrom ini terjadi ketika saluran air mata tidak menghasilkan cukup air mata atau kualitas air mata tidak cukup. Akibatnya, mata Anda menjadi sangat kering, yang pada akhirnya memengaruhi penglihatan. - Warna mata lebih terang. Orang dengan warna mata lebih terang mungkin juga lebih sensitif terhadap cahaya terang di lingkungan seperti sinar matahari, karena mata yang lebih gelap mengandung lebih banyak pigmen untuk melindungi dari cahaya yang keras.
- Selain itu, fotofobia sering disertai dengan albinisme (kekurangan pigmen mata), buta warna total (hanya melihat warna abu-abu), keracunan, rabies, keratitis, dan iritis. Beberapa penyakit langka, seperti keratosis pilaris skuamosa umum pada kulit kepala (KFSD), juga menyebabkan fotofobia. Dan beberapa obat memiliki efek samping membuat mata sensitif terhadap cahaya, seperti belladonna, furosemide, kina, tetrasiklin, dan doksisiklin.
Penyebab yang disebutkan di atas adalah beberapa penyebab umum fotofobia. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk diagnosis yang akurat.
baca juga : Penyumbatan Kelenjar Air Mata
Beberapa tindakan untuk membantu Anda mengendalikan fotofobia seperti:
- Menghindari sinar matahari dan meredupkan lampu dalam ruangan dapat membantu mengurangi fotofobia.
- Tutup mata Anda atau kenakan kacamata hitam untuk mengurangi iritasi dan rasa sakit.
- Kenakan topi bertepi lebar dan kacamata hitam dengan perlindungan ultraviolet (UV) saat berada di luar ruangan pada siang hari. Kacamata akan melindungi mata dari pantulan silau dari air, pasir, salju, jalan beton, dan permukaan reflektif lainnya.
Kunjungi Vio Optical Clinic dan manfaatkan inovasi terbaru untuk penglihatan yang lebih baik bagi anda beserta seluruh keluarga.