Cara Mengatur Keuangan di Masa Sulit Dengan Mudah

Bagaimana cara mengelola keuangan di masa sulit?

Cara mengatur keuangan di masa sulit ini mungkin bukan yang paling tepat. Tapi jadi solusi bagi anda yang saat ini mengalami masa depresi ekonomi. Masa ketika anda kehilangan pekerjaan.

Virus Covid-19 yang makin mengganas di Indonesia mengakibatkan sektor ekonomi makin sulit. Mengakibatkan sebagian besar masyarakat Indonesia menjadi “lebih bijak” dalam mengelola anggaran dananya. Tapi sesungguhnya sektor ekonomi yang makin sulit juga bisa disebabkan oleh sektor lain.

Sekitar setahun lalu saat kami memutuskan pindah domisili ke kota Malang, Jawa Timur tujuannya demi mengurangi tingkat gaya hidup “blink-blink” di kota besar. Bukan berarti anda juga harus pindah domisili karena masa sulit seperti saat ini lho ya! Hehe.

Saat mulai menyekolahkan anak, kami menyadari kalau biaya pendidikan mengalami kenaikan sekitar 20% setiap tahunnya. Untuk ukuran kota Jakarta, biaya pendidikan yang ada bagaikan ilusi yang tak masuk akal. Bayangkan, jika kita ingin memasukkan anak ke sekolah terbaik menurut versi kita, biaya minimalnya bisa mencapai 20juta rupiah. Bahkan banyak yang menembus angka 40juta rupiah.

Kondisi tersebut membuat banyak orangtua yang mulai melek akan pendidikan jadi berusaha mati-matian untuk menyekolahkan anak ditempat yang dituju. Nggak ada yang salah dengan hal itu. Karena setiap orangtua punya perhitungan dan tujuan masing-masing.

Sama halnya ketika Kak Niken memasukkan kakak Kal sekolah di PAUD dengan metode Montessori. Biaya masuk dan uang SPP per bulan mencapai juta-jutaan. Kondisi keuangan kami saat itu terbilang cukup aman bahkan rutin menabung emas LM.

Roda berputar. Tak selamanya kehidupan ada pada puncak kejayaannya. Sama seperti yang kami alami. Teringat keadian dua tahun lalu ketika berencana mencari sekolah lanjutan untuk kakak kal, dengan kondisi keuangan mulai “bergejolak” tapi kami ingin memberikan pendidikan terbaik untuk anak.

Akhirya memutuskan pindah domisili sebagai cara untuk mengatur keuangan di masa sulit. Tentu setelah melakukan survey sana-sini untuk beberapa hal.

Teryata tahun ini menjadi masa sulit juga bagi sebagian besar masyarakat Indonesia karena adanya pandemi. Pemutusan hubungan kerja terjadi dimana-mana, beragam usaha pariwisata, makanan dan minuman juga mengalami keterpurukan alias bangkrut.

Tahukah anda, bahwa masa sulit identik dengan masa penentuan. Beberapa orang justru akan bangkit pada masa seperti ini. Dengan melihat peluang yang ada secara kreatif dan lebih cerdas.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengbah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri.” (Qs. Ar-Ra’d:11)

Cara mengatur keuangan di masa sulit

Cara Mengatur Keuangan di Masa Sulit

Kurangi kebutuhan yang tidak penting

Biasanya problematika para ibu yang anaknya masih usia dini atau saat ini sedang belajar dari rumah aja, mereka akan membeli sesuatu yang sebenarnya belum butuh. Buku anak penting? Mainan anak penting? Pakaian anak penting? Iya.

Tapi coba deh cek dulu di rumah, sudah ada buku atau mainankah? Ada berapa kardus atau rak buku? Sudah dimainkan semua? Kapan terakhir kali baca buku? Ini sangat penting untuk menelaah kembali kebetuhan apa yang saat ini benar-benar urgent. Nggak perlu semua ingin kita miliki dengan dalih demi stimulus untuk anak.

Kurangi pengeluaran yang tidak termasuk dalam kebutuhan pokok. Apalagi sekadar ikut-ikutan membeli barang diskonan yang sebenarnya juga nggak butuh. Caranya dengan membuat tabel atau daftar kebutuhan.

Buatlah tabel yang berisi kriteria penting dan mendesak, penting tapi bisa ditunda, tidak penting tapi mendesak serta tidak penting dan bisa ditunda. Berlaku untuk daftar belanja bulanan, kebutuhan pokok dan lainnya.

Cari pekerjaan yang saat ini sedang booming

Bagi karyawan tentu juga mengalami masa sulit karea ada potongan beberapa lini pemasukan. Sedangkan yang terkena PHK bagaimana? Nah, di sinilah kita semua dituntut kreatif memaaatkan keahlian. Paksa diri untuk menambah keahlian dalam dunia penjualan atau yang lainnya.

Pekerjaan sampingan tak ada salahnya untuk dicoba. Apalagi yang terkait dunia digital. Ternyata mampu menjadi penghasilan yang mencukupi untuk bertahan pada masa sulit seperti ini.

Siapkan anggaran darurat

Walau dalam masa sulit tapi dana darurat tetap harus ada. Minimal sisihkan penghasilan sebesar 20% lalu masukkan dalam celengan. Eits, celengan itu salah satu tempat yang cukup aman dan nggak kena biaya admin. Sewaktu dibutuhan bisa digunakan. Ingat ini dana darurat, hanya digunakan saat kondisi darurat saja!

Hindari hutang bunga-berbunga

Suami pernah kena penipuan oleh seorang teman sekantornya, karena pinjaman bank. Jumlahnya juga nggak tanggung-tanggung, mencapai ratusan juta. Pelajaran banget bagi kita semua, hindari meminjam uang dari bank atau mungkin rentenir. Karena sistemnya bunga-berbunga.

Kondisi sulit saat ini, usahakan perkuat mencari tambahan penghsilan saja. Jangan pernah sesekali meminjam uang, kalaupun terpaksa harus perhatikan 4 hal penting lebih dahulu. Lebih baik mengurangi hal yang dapat memicu kita untuk meminjam uang.

Manfaat cara pengelolaan keuangan

Saat ini mulailah hidup sesuai kemampuan kita dan perbanyak bersyukur. Jauh lebih baik jika dapat hidup dibawah kemampuan kita yang biasanya. Maka dibutuhkan kreativitas tinggi, kemampuan membaca peluang serta jeli mencari inormasi dan berjejaring.

Bersyukur sekali di masa depresi ekonomi ini kami masih bisa mendapatkan penghasilan. Semua dilakukan dengan mengoptimalkan strategi digital seperti: menulis, pengelolaan bisnis partner, dan lainnya.

Bagaimana cara mengatur keuangan di masa sulit versi dirimu? Share yuk!

 

Responses (13)

  1. Ga mudah memang masa2 skr ini :(. Temenku juga banyak yg kehilangan kerjaan Krn PHK, ato yg gajinya hanya dibayar 50%.

    Alhamdulillah kantor suami msh stabil dan ttp dibayar full semuanya. Tapi bukan berarti kami bisa belanja sepuasnya kayak sblm pandemi.

    Aku terbiasa mengatur keuangan dengan detil. Trutama skr saat pandemi. Perhitungan semuanya hrs LBH ketat lagi. Investasi ttp hrs disediakan budgetnya. Dana darurat syukurnya udh terkumpul utk 12x pengeluaran dan dalam bentuk LM. Krnnini dana darurat, pakainya blm tentu seringkan. Makanya aku simpen dlm bntuk LM, supaya nilainya ga tergerus inflasi. Sampe skr dana ini msh utuh dan semoga ga akan terpakai dlm waktu Deket. Darurat itu aku anggab yg amat sangat urgent dan ga bisa dicover oleh tabungan biasa ato aset lain .

    Pengeluaran bulanan yg bener2 aku sortir. Jgn sampe belanja yg ga penting. Jd yg bener2 kami butuhin aja. Apalagi ada bbrp post yg budgetnya jadi naik sejak pandemi kayak listrik . Mau gimana lagi, Krn suami sejak WFH selaku kerja di kamar dan pake AC. Jd mau ga mau pasti naik :D.

    Ga papa juga sih, yg ptg memang budgetnya udh sesuai dengan yg dibikin

    1. Iya listrik dan air di masa pandemi meningkat ya kak. Kami sat ini nggakada penghasilan tetap. Dan tetap berusa mengatur keuangan juga. Semoga kita semua dimampukan ya kak. Semangaattt

  2. Kak Niken daebaakk!
    Makasi tipsnya ya Kak. Ini berguna banget nih, bisa aku share ke temen2ku yg lagi crisis ekonomi banget di masa pandemi ini.
    Selamat berjuang untuk kita semuaaaaa!

  3. Setuju banget kak nikeeen untuk poin “hindari hutang berbunga-bunga”. Sempat punya pengalaman pahit nihh, salah satu iparku hutang ke kami dengan nominal yang ngga sedikit. Udah 2 tahun ngga kunjung dibayar, bahkan usaha nyicil aja ngga ada, sedih. Ternyata setelah ditelusuri dia hutang ke orang dengan bunga yang berbunga-buanga tadi. Bukannya malah tertolong malah apess. akhirnya gali lubang tutup lubang, hutang dimana-mana. Hidup ngga nikmat lah pokoknya kalau banyak hutang mah. Naudzubillah

  4. Setiap lokasi ada plus minusnya
    Walau Bandung , tempat saya tinggal, ngga jauh dari Jakarta tapi lebih mudah mencari penghasilan di Jakarta, termasuk menghabiskan juga lebih mudah

  5. Nyatanya yaa…aku semakin dirumahaja, jadi mager segala…
    Kerjaannya jadi males masak, karena gak punya uang cash juga.
    Ini termasuk boros gak yaa??

  6. Betul mbak Niken. Anggaran buat kondisi darurat memang penting. Apalagi skrg zaman penuh ketidakpastian. Kita btuh cash money untuk jaga2. Jadi, sebaiknya memang bijak mengeluarkan uang.

  7. satu lagi mbak, doa. luar biasa memang corona ini membalik dunia. aku kemarin Alhamdulillah ketiban rejeki gede pas mulai pandemi, jd masih sempat napas wkt pemasukan bener2 0.

  8. Selama masa pandemi ini pastinya harus lebih ketat dalam mengatur pengeluaran rumah tangga, ya, mbak. Nggak bisa lagi belanja sembarangan dan impulsif

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *