Pola Pengasuhan Anak Usia Dini yang Perlu Dipahami Orangtua

Pola pengasuhan anak usia dini menjadi hal yang penting bagi setiap orang tua, karena dengan pola asuh orangtua yang berbagai macam membuat anak terdidik sedemikian rupa sehingga menjadikan setiap anak memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Namun, terkadang pola asuh orangtua yang terlalu mengekang dapat membuat anak stres hingga depresi. Pengasuhan yang tepat dalam mendidik anak, membuat anak lebih dihargai dan lebih dekat dengan orangtua karena anak tahu apa yang diajarkan pada mereka berguna untuk mendidik dan membuat mereka lebih siap dan berani dalam menjalani kehidupan.

Kenapa Pola Pengasuhan Anak Usia Dini Penting Untuk Dipahami?

Di sisi lain, pola asuh orang tua yang salah dapat membuat anak menghindari orangtua dan menutup komunikasi. Tak heran jika pola asuh anak di masa pandemi ini menjadi hal yang penting mengingat masa pertumbuhan anak juga perlu dididik dengan benar.

Adanya ilmu parenting, setiap orangtua perlu memahami bahwa mendidik anak tidak harus dengan marah-marah. Mengingatkan anak pada hal kecil dan mengajarkan pada mereka, apa yang belum mereka tahu akan membuat anak merasa dihargai keberadaannya.

Ini dia Pola pengasuhan anak usia dini yang perlu orangtua pahami

• Pola Asuh Otoriter

Pola asuh ini menerapkan pola asuh yang mengharuskan anak patuh dengan orangtua, ayah atau ibu yang mengontrol pola asuh ini membuat anak semakin terkekang dengan tindakan yang dapat membuat diri anak merasa terus bersalah.

Baca juga : Pentingnya Mengapresiasi Anak Untuk Mencapai 4E

Hal ini, bisa berdampak pada tumbuh kembang anak dan membuat anak kurang bisa mengembangkan komunikasi kritis dan keterampilan sosialnya. Padahal dua hal tersebut sangat penting dikembangkan oleh anak agar mereka bisa mengetahui potensi pada diri mereka masing-masing.

• Pola Asuh Pengabaian

Anak yang biasa diabaikan oleh orangtua akan lalai dan seringkali tidak dapat mengatur waktu dengan baik, akibatnya anak-anak akan kesulitan mengatur waktu mereka dan mengikuti aturan yang ada.

Pola asuh ini juga berpotensi dalam mengembangkan masalah perilaku pada anak, karena kurangnya kontrol diri dan komunikasi membuat anak semena-mena dengan dirinya dan menjadi seseorang yang acuh dengan sekitar.

• Pola Asuh Permisif

Sikap penuh perhatian dan seringkali berinteraksi dengan kehangatan, membuat anak manja dengan orangtua. Meskipun hal ini memiliki dampak baik bagi anak, pola asuh permisif ini dapat menumbuhkan rasa kontrol diri yang kurang.

Anak juga akan kurang memiliki perasaan berhak atas kepemilikannya, baik pribadi maupun sosial. Di sisi lain, pola asuh permisif ini dapat menumbuhkan hubungan sosial yang baik dengan sebaya namun lebih suka menerima daripada memberi.

Baca juga : Anak Moody, Begini Cara Mengatasinya

• Pola Asuh Otoritatif

Otoritatif menjadi pola asuh anak yang mendahulukan kepatuhan dan dipandang ideal oleh para ahli, pola asuh ini didukung dengan menerapkan batasan-batasan sesuai standar lingkungan sehingga orangtua dapat suportif dalam mendidik anak.

Implementasi yang baik dan membawa anak lebih mandiri, akan membuat anak merasa dihargai dan memiliki orangtua yang baik. Karena pola asuh otoritatif ini berprinsip pada mendahulukan pembicaraan saat anak membantah maupun bersalah.

Baca juga : Toleransi Pada Anak: Kemampuan Mengelola Emosi Atas Kepemilikan

Hal ini, membuat anak mengerti dan dapat mengembangkan potensi kepemimpinan yang lebih baik serta memiliki kontrol diri dan keterampilan sosial sesuai dengan tahap perkembangannya. Adanya pola pengasuhan anak usia dini membuat setiap orang tua sadar bahwa mendidik anak juga memiliki pengaruh penting dalam kehidupan mereka di masa depan.