Usia 20an ngomongin financial checklist? Woww…. Saat aku di usia 20an masih sibuk dengan kuliah sambil bekerja tapi nggak terlalu peduli dengan literasi keuangan. Hiks…
Sebenarnya usia 20an merupakan fase hidup yang penuh dengan perubahan termasuk mulai merasakan dunia profesional. Salah satu perubahan yang signifikan bagi Kak Niken saat meninggalnya bapak sehingga pendapatan yang sebagian besar berasal dari orang tua, akhirnya harus berusaha memiliki pendapatan sendiri.
Memiliki pendapatan sendiri tentunya menjadi tantangan karena kini kita harus mulai memahami dan membuat perencanaan keuangan yang baik. Seiring bertambahnya usia, kebutuhan dan target juga pasti akan semakin kompleks.
Termasuk juga kalau kamu memutuskan untuk mandiri yang berarti semua kebutuhanmu harus ditanggung sendiri. Dibawah ini merupakan financial checklist yang sebaiknya disiapkan jika ingin mencapai kestabilan ekonomi atau bahkan mencapai kebebasan finansial di usia 20-tahunan versi FWD Insurance.
Financial Checklist di usia 20-tahunan
Memiliki keuangan yang sehat
Biasakan untuk melakukan hal-hal seperti budgeting bulanan, mengelola cash-flow agar tidak defisit, konsisten menabung, dan menghindari hutang konsumtif. Pahami antara memenuhi kebutuhan dan membatasi keinginan, tapi bukan berarti kamu tidak bisa memberi self-reward sesekali, lho!
Membayar tagihan sendiri.
Disiplin juga menjadi bagian dari perencanaan keuangan yang baik. Terbiasa bertanggung jawab atas kebutuhan hidupmu. Jangan lupa untuk membuat penanggalan atas jatuh tempo dari setiap tagihan (jika ada beberapa tagihan yang memiliki jangka waktu hari yang berbeda, yang berpotensi terlupakan).
Menyiapkan sendiri biaya liburan
Saat masih gadis, Kak Niken sering menabung untuk biaya liburan sendiri. Penting juga untuk memisahkannya dengan uang tabungan untuk biaya sehari-hari, agar nilai yang ditabungkan tidak menjadi kebutuhan yang bercampur antara biaya Kebutuhan Utama dan biaya keinginan Utama (Rencana Liburan). Selain dapat melatih diri jadi lebih mandiri, kamu juga pasti makin bangga sama diri sendiri!
Mulai menabung dana darurat
Hmm, sudah sering mendengar kata dana darurat? Untuk apakah fungsinya? Dana Darurat adalah sejumlah dana yang berada dalam posisi siap pakai atau mudah untuk segera didapatkan.
Ketika ada sebuah kebutuhan mendesak yang harus terpenuhi, seperti penanganan resiko hidup (sakit, kecelakaan, dan lainnya) atau resiko profesi (tidak bekerja, di PHK, kehilangan pendapatan utama).
Mulailah untuk set target menabung dana darurat. Buatlah target sesuai dengan besarnya pendapatan yang kamu miliki, ada beberapa pilihan yang bisa kamu ambil, diantaranya kamu bisa menyisihkan mulai dari 3 kali, 6 kali bahkan sampai 9x pengeluaran bulanan untuk disiapkan sebagai dana darurat.
Supaya kedepannya kamu tidak perlu khawatir jika ada kebutuhan yang sifatnya mendadak yang membuat kamu harus mengambil uang tabungan yang sudah disisihkan.
Mempunyai asuransi kesehatan
Punya asuransi kesehatan saat ini merupakan hal yang wajib terutama dengan kondisi tak menentu seperti pandemi saat ini. Proteksi diri melalui asuransi ini berguna untuk memproteksi diri dari risiko finansial.
Dengan memiliki asuransi, pos-pos keuangan yang sudah ada tidak akan terganggu. Jika sama sekali tidak memiliki asuransi, produk pertama yang harus kamu miliki adalah asuransi kesehatan. Salah satu produk asuransi kesehatan FWD Insurance adalah Asuransi Bebas Handal yang mudah dibeli secara online, di ifwd.co.id.
Asuransi ini menawarkan manfaat rawat inap termasuk biaya kamar, biaya dokter, obat-obatan, perawatan setelah rawat inap dan biaya tindakan bedah, dengan pilihan kontribusi mulai dari Rp75 ribu dan pilihan manfaat tahunan hingga Rp100 juta.
Produk asuransi kesehatan berbasis syariah ini juga memberikan tambahan Manfaat Khusus untuk Isolasi Mandiri karena Infeksi COVID-19 (Manfaat Khusus), kepada Tertanggung polis asuransi individu yang saat ini sudah aktif (existing) maupun polis asuransi individu baru yang terbit selama periode 1 – 31 Juli 2021.
Meningkatkan karier
Sebagai Generasi yang dikenal dengan Gen-Y atau Milenial, biasanya mereka memiliki minat untuk berani mencoba banyak hal. Tujuan utamanya adalah karier dan pendapatan.
Kedua hal ini haruslah dipengaruhi dengan peningkatan kompetensi, mau dari sisi pengetahuan bisnis, atau yang mendukung keahlian penunjang kerja. Sisihkan budget kamu untuk mengikuti workshop, kursus bahasa atau keahlian lainnya. Biasanya jika karir naik, maka pendapatan juga naik.
Belajar dan mulai investasi
Untuk tujuan finansial yang nominalnya besar dan jangka panjang, kamu bisa coba mulai berinvestasi karena hanya menabung tidak akan cukup. Tapi ingat, pelajari dulu ya dan jangan asal pilih investasi dan sesuaikan dengan kebutuhan dan target kamu.
Ingat, perlindungan itu penting sebelum kamu memulai untuk berinvestasi. Pernah dengar kalau investasi itu harus pakai “uang dingin” (dana yang menganggur)? Nah, nggak cuma itu. Kamu juga butuh perlindungan agar uang investasimu tetap “nyaman” di tempatnya.
Dengan perlindungan dari FWD Insurance, kamu pun bisa #BebaskanlangkahBerani untuk kejar semua passion-mu tanpa perlu khawatir. Pilihan produknya juga lengkap, ada rangkaian produk asuransi kanker dari FWD Cancer Protection, asuransi kesehatan syariah asuransi bebas handal dan asuransi jiwa berjangka bebas rencana.
Kunjungi aja website resminya di fwd.co.id. Perlindungan FWD Insurance dahulu, investasi kemudian!
Menyiapkan DP properti pertama
Tidak ada salahnya mulai menyiapkan DP (Down Payment) untuk properti pertama kamu di usia 20an. Kalau memang 5-10 tahun lagi kamu ingin memiliki rumah atau apartemen sendiri, DP tersebut akan membantu mengurangi jumlah cicilan bulanan dan durasi cicilan.
Di usia ini masih tergolong memiliki kesempatan jangka waktu pencicilan kredit yang Panjang (dengan asumsi membeli property memanfaatkan fasilitas KPR subsidi atau Non Subsidi ), untuk sebuah property.
Pict by NorthcentralcollegeMulai menyiapkan dana pensiun
Mengapa? karena menurut hitung-hitungannya, kalau memulai di usia 20an, uang yang kamu sisihkan untuk dana pensiun ini bisa lebih ringan hingga 70% daripada memulai pada usia 30 an, dan tentu lebih besar lagi bila dimulai di usia 40an.
Komitmen
Dalam membangun perencanaan keuangan yang tepat semua Tips–tips diatas tidak akan terealisasi jika, tidak membangun komitmen personal melalui disiplin serta pencatatan yang baik pengeluaran dan pemasukan yang dimiliki.
Hindari lebih besar pasak daripada Tiang, yang berdampak tujuan merencanakan keuangan sedari dini tidaklah terwujud.
Jleb banget nggak sih dengan 10 financial checklist diatas? ^.^ Penting nih untuk nggak mensia-siakan waktu dan mulailah susun rencana keuangan jangka pendek, jangka menengah, dan rencana keuangan jangka panjang.
Tidak ada kata terlalu cepat untuk memiliki perencanaan keuangan yang baik, bukan?