“Sudah mengawali hari dengan sarapan? Kemarin saya nyoba awali dengan senyuman, jam 8 sudah kemrucuk perut saya” ~ ala MOT
Bubur Ayam ABM
Good Morning Universe, selamat pagi dunia.
Sarapan apa hari ini pemirsa? Hawa kota Malang pagi ini cukup dingin, dan godaan perut lapar memaksa Kak Niken untuk membelokkan sepeda motor ke bubur ayam langganan. Yes, pagi ini Kak Niken merapat ke Pojokan Kampus STIE Malang Kucecwara (ABM) Malang, yang lokasinya ada di jl Terusan Candi Kalasan demi berburu seporsi Bubur Ayam fenomenal ini.
Bubur ayam adalah salah satu jenis makanan bubur dari Indonesia. Bubur nasi adalah beras yang dimasak dengan air yang banyak sehingga memiliki tekstur yang lembut dan berair. Bubur biasanya disajikan dalam suhu panas atau hangat. Bubur ayam disajikan dengan irisan daging ayam dengan beberapa bumbu, seperti kecap asin dan kecap manis, merica, garam, dan kadang-kadang diberi kaldu ayam. Bubur dilengkapi dengan taburan daun bawang cincang, bawang goreng, seledri, tongcai (sayur asin), kedelai goreng, cakwe, dan kerupuk. Bubur ayam cocok bagi mereka yang kurang menyukai masakan Indonesia yang pedas, karena bubur umumnya tidak pedas; sambal atau saus cabe disajikan secara terpisah.
Bubur ayam kerap menjadi pilihan makanan untuk sarapan, tetapi bubur ayam sebenarnya dapat dimakan kapan saja. Selain sarapan, bubur ayam kerap menjadi pilihan hidangan hangat di tengah malam. Karena teksturnya yang lembut, disajikan hangat-hangat, serta memiliki kandungan gizi yang cukup baik, bubur ayam kerap dijadikan makanan bayi, anak-anak, atau orang sakit yang tengah dirawat untuk pemulihan.
Bubur Ayam Fenomenal
Kenapa saya tulis “berburu”? Ini lapak bubur ayam, buka mulai jam 5.30, sering kalinya kalau sudah lewat jam 6.30, siap-siaplah ikhlas kalau misalnya kehabisan. Beruntung tadi merapat jam 07.05 masih kebagian satu porsi.
Ada alasan buryam ini Kak Niken sebut “fenomenal” pemirsa. Pertama, karena jam tayang yang “shortime” tadi. Kedua isiannya itu lho lengkap gaes, ditambah lagi yang ketiga, harganya yang makjleb. Kita bahas yang nomer 2 dan 3 yak. Lha nomer 1 nya? Lha kan sudah ditulis diatas, hayo panjat lagi 😂
Oke, soal isian. Bubur ayam ini cukup lengkap loh personelnya. Semangkuk bubur nasi, ini dilengkapi ayam cacah dengan citarasa manis gurih, irisan cakue, tongcai/caipo alias lobak asin, telur rebus separuh plus sepiring kerupuk untuk pelengkapnya.
Sudah biasa? Tunggu dulu, untuk tendangan rasanya ada setidaknya 4 macam bumbu tambahan di buryam ini: sambal cabe, bubuk merica dan minyak khusus ramuan si bapak penjual, plus taburan bubuk khas yang membuat rasa buryamnya unik, enak dan ngangenin.
Beneran deh sarapan sederhana ini, sungguh kaya pengalaman rasa. Jujur ada satu rasa dan aroma khas yang susah dijelaskan, perpaduan gurih asing menyenangkan yang membawa saya berkali-kali balik kesana. Pokoke enak wes.
Ketiga, harga. Ini beneran mak jlebB. Seporsi lengkap ini cukup ditebus Rp 7.000 saja. Wuihhh manteb kan…. Sudah enak, buanyak, murah pisan. No wonder, antriannya “heeeem”. Penasaran? Cobain dah
Bubur ayam 7 rb? sama kayak di banjarmasin harganya…
Ngiler euy liatnya