Buzzer  

Tips Menjadi Buzzer Yang Mudah Dan Dijamin Sukses

tips menjadi buzzer media sosial
tips menjadi buzzer media sosial

Tips Menjadi Buzzer – Dunia media sosial yang semakin beragam jenisnya, membuat isu semakin mudah untuk berkembang di masyarakat. Dari berbagai isu yang populer di sosial media, anda pasti sudah akrab dengan istilah yang dinamakan buzzer, dimana buzzer ini sering dianggap sebagai unsur yang berhasil untuk ‘mengubah’ opini masyarakat melalui kontennya.

Berkenalan Dengan Istilah Buzzer

Istilah buzzer seakan tidak bisa dipisahkan jika sudah berkaitan dengan isu yang tengah viral di berbagai jenis media sosial. 

Buzzer sendiri merupakan individu maupun kelompok, yang menyampaikan suatu konten dengan tujuan untuk membuat masyarakat mengetahui akan adanya hal yang ada dalam postingan.

Buzzer sendiri bertugas memposting konten khusus, yang dilakukan berulang – ulang kali hingga suatu pesan atau maksud dalam konten tersebut bisa diterima oleh banyak orang.

Umumnya buzzer ini lebih banyak digunakan tim pemasaran dari suatu perusahaan atau organisasi, untuk meraup sebanyak – banyaknya audiens dari pengguna media sosial demi peningkatan brand awareness.

Kami sendiri sudah mengulas tentang jasa buzzer dan pentingnya untuk kesuksesan launching produk di artikel sebelumnya.

Jasa Buzzer Twitter, Trending Topic, Instagram, Facebook, Youtube, Tiktok. (sumber : casakreatif.com)

Mengenali Pembeda Antara Buzzer Dengan Influencer

Buzzer maupun influencer, dianggap sebagai media untuk melakukan ‘kampanye digital’. Jika dilihat dari dampak yang diberikannya, buzzer seakan hampir mempunyai peran yang sama seperti influencer.

Pada kenyataannya, influencer dan buzzer memiliki perbedaan dalam beberapa hal seperti berikut ini :

  • Jumlah Pengikut

Jumlah pengikut dalam suatu media sosial, menjadi hal yang sangat berperan penting untuk bisa membuat orang aware akan suatu informasi ataupun produk.

Buzzer ternyata memiliki lebih sedikit pengikut dibandingkan influencer. Tidak jarang dalam kalangan buzzer juga bekerja dalam tim (kelompok), yang isinya bisa mencapai belasan orang.

Dikarenakan hal inilah, sebenarnya buzzer memiliki tugas yang lebih berat jika dibandingkan influencer. Buzzer harus rajin menyebarkan konten hingga menjadi viral, namun tidak hanya pada satu akun saja seperti influencer.

  • Tingkat Keterlibatan Pengguna Media Sosial (Audiens)

Pada kasus buzzer, para pengguna medsos akan jarang memberikan reaksi sebagai bentuk keterlibatan dalam sesuatu yang mereka posting.

Pengguna media sosial akan lebih aktif ketika menanggapi konten influencer, misalnya dengan meninggalkan jejak komen ataupun repost konten tersebut.

Para pengguna media sosial ini akan lebih pasif menanggapi kebiasaan buzzer yang suka memposting ulang suatu hal secara berkala. Akan tetapi belum tentu hal tersebut berarti buruk, karena pengikut dari buzzer justru hanya akan mengamati pesan dalam konten yang di post ulang.

  • Tingkat Keberhasilan

Sebenarnya, target utama dalam tugas buzzer bukanlah menggiring opini secara mendalam. Buzzer hanya menargetkan untuk menyebarkan suatu informasi agar tersalurkan seluas –luasnya, dengan harapan semakin banyak yang mengetahui sesuatu informasi ataupun produk yang dipostingnya.

Berbeda dengan influencer yang memang membuat konten dan disebarkan dengan tujuan memberi opsi yang dapat dipilih bagi audiens di medsos, yang artinya mereka memang bermaksud mempengaruhi opini orang – orang.

Target audiens dari buzzer juga mencakup pada semua kalangan, serta berbagai rentang usia. Jika buzzer tetap rajin melakukan tugasnya, maka tingkat keberhasilan juga pasti tinggi mengingat target kontenya adalah untuk umum tanpa terkecuali.

Tips Menjadi Buzzer Sukses

Menjadi buzzer memang tidak akan semudah menjadi influencer. Buzzer terkesan lebih pasif karena fokus tugasnya hanya mempromosikan suatu konten, hingga informasi atau tujuan yang ada di konten itu berhasil diketahui oleh sebanyak – banyaknya orang.

Tolak ukur kesuksesan buzzer sebenarnya sederhana, yaitu ketika sudah banyak orang yang mengetahui dan mengenali informasi atau produk yang ada di dalam kontennya.

Beberapa buzzer menilai kesuksesan mereka dengan tingginya rate card yang bisa mereka dapatkan dari klien atau brand.

Buzzer sebenarnya juga tidak memprioritaskan adanya timbal balik seperti mendapat subscriber atau follower dari konten yang dipublish, yang terpenting kontennya sudah berhasil diketahui oleh masyarakat luas. Sehingga nantinya masyarakat akan penasaran dan berhasil diyakinkan akan kualitas dari produk tersebut.

Buzzer berusaha meyakinkan para audiens untuk menyetujui apa yang sedang diposting secara berulang kali. Anda yang ingin menjadi buzzer, harus telaten untuk menyebarkan konten di berbagai media sosial yang populer dan banyak penggunanya.

Semakin luas konten tersebut tersebar, maka akan semakin banyak peluang konten tersebut untuk dilihat di berbagai media sosial sehingga maksud dari konten itu sendiri akan tersampaikan kepada publik. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *