Teater atau drama masih menjadi salah satu pilihan hiburan bagi masyarakat Indonesia. Sementara banyak media hiburan massa berkembang, teater modern di Indonesia juga berkembang dengan gaya dan keunikannya sendiri dalam mempertahankan ke-eksisannya.

Teater Secara Umum
Secara epistemologis, teater berasal dari kata Yunani theatreon (bahasa Inggris yang artinya tempat melihat) yang berarti tempat atau teater.
Oleh karena itu, pengertian teater secara luas adalah segala sesuatu yang dipertunjukkan di depan banyak orang.
Secara bahasa, teater mempunyai pengertian dimana para tokoh atau pemeran berada di gedung pertunjukan yang memperagakan peran dalam naskah untuk menggelar sebuah penampilan yang dipertontonkan.
Baik secara tampilan maupun handling. Berbeda dengan teater tradisional, teater modern tidak terikat dengan adat istiadat setempat.
Teater di Indonesia dibagi menjadi dua jenis, yaitu Teater tradisional dan Teater modern. Teater tradisional dapat disebut teater daerah atau teater rakyat, namun modern merupakan pertunjukan teater yang mengadaptasi unsur barat. Namun yang akan dibahas ini adalah teater modern, yang sejauh ini masih terus berkembang mengikuti zaman.
Teater Modern
Teater modern ialah teater yang dipelajari dari Barat, menurut segi susunan naskah, latihan, pementasan, pemikiran, dan cara menonton Untuk lebih memahami sejarah teater modern Indonesia. Jakob Sumardjo dalam buku karya Riantiarno (2011:27) membagi teater modern di Indonesia menjadi lima periode, simak penjelasan berikut
Masa Perintisan
Tahun 1885-125 yang diawali dengan hadirnya teater bangsawan, masyarakat kelas bawah gemar menonton panggung teater Opera yang bercerita tentang kehidupan raja-raja.
Masa Kebangkitan
Tahun 1925-1941 yang diawali dengan hadirnya perkumpulan Dardanella yang didirikan oleh A. Pierdro. Pertunjukan tersebut menggunakan bahasa Melayu Rendah.
Baca juga: Picturepedia, Ensiklopedia Visual Terbaik Yang Manjakan Mata
Masa Perkembangan
Tahun 1942-1970. Pada tahun 1942, para pejajah Jepang memberlakukan sensor terhadap karya-karya naskah lakon Indonesia, pada masa tersebut lahir penulis naskah.
Masa Mutakhir
Tahun 1970-1980. Pada tahun tersebut terlahir teater-teater yang merupakan perintis dari ATNI, seperti Teater Populer.
Masa Kontemporer.
Tahun 1970-1980. Pada tahun 1980 sampai sekarang, lahir pengarang-pengarang sudah yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia. Hadir lembaga kesenian dan studi kebudayaan yang turut serta mendukung perkembangan teater Indonesia.

Ciri-ciri Teater Modern
- Ucapan dialog di dalam teater akan ditulis dalam bentuk kalimat langsung.
- Naskah drama atau teater dilengkapi dengan sebuah petunjuk yang dilakukan oleh tokoh.
- Tata panggung dilakukan secara rapi, dengan alat-alat yang lebih lengkap dan banyak.
- Panggung teater modern dilakukan di dalam ruang tertutup.
- Adanya pengaturan ketika alur cerita akan dipentaskan.
- Jumlah kru atau peserta teater modern lebih banyak ketimbang teater tradisional.
- Interaksi antara peserta dan penonton tidak begitu intens
Baca juga: Menyusuri Jejak Penceritaan: Pesona Seni Teater dan Drama
Pada era yang terus berkembang seperti sekarang, teater modern di Indonesia juga ikutan terus berkembang. Semoga, dengan adanya sedikit penjelasan Teater Modern di atas, yang mana seni drama dan teater terus berkembang hingga sekarang bisa membantu Anda yang suka dengan dunia seni.