Sebelum menikah dengannya (yang kini menjadi suami), Kak Niken menganggap Ia seorang yang frugal living gaya hidup hemat. Ketika masa penjajakan, Ia sangat jarang memberikan hadiah atau surprise. Makan bareng pun bisa dihitung pakai jari. Itu juga biasanya bayar sendiri-sendiri ^_^
Sebenarnya, Ia termasuk frugal living karena memang gaya hidupnya hemat atau pelit?
Ternyata nggak jarang sih muncul anggapan frugal living melekat pada orang-orang yang hidupnya pelit. Seperti yang dilansir pada laman Clever Girl Finance, frugal living merupakan perbuatan yang secara sengaja dilakukan untuk menghemat pengeluaran.
Biasanya mereka yang melakukan gaya hidup seperti ini lebih memprioritaskan pada pengeluaran yang memang benar-benar dibutuhkan. Mereka akan cenderung tidak peduli jika ketinggalan sesuatu yang sedang hits atau fear of missing out (FOMO).
Jadi ingat kejadian beberapa tahun lalu dan hampir setiap kali diutarakan oleh suami, “Kalau masuk toko, tanya dulu. Ada promo apa?”
Menurutnya, itu adalah hak kita sebagai calon pembeli. Bertanya! Dalam hatiku, ah… masa kalau masuk toko harus selalu bertanya seperti itu ^_^
Bagi suamiku, setiap pengeluaran yang dilakukan harus memiliki prinsip value for money. Sebenarnya bagaimana agar kita bisa menerapkan frugal living gaya hidup hemat tanpa harus menjadi pelit?
5 Cara Frugal Living Gaya Hidup Hemat
Keputusan untuk menjadi Frugal living merupakan keputusan yang dilakukan secara sadar (mindfull) atas pengeluaran mereka. Tentunya dengan pertimbangan dan analisis yang baik disertai dengan strategi pencapaian goal keuangan.
-
Catat Pengeluaran
Penting bagi pemula frugal living untuk memahami aliran dana. Kita bisa melakukan pencatatannya dalam jurnal keuangan. Dengan menggunakan aplikasi pengelolaan keuangan untuk memudahkan.
-
Memasak makanan sendiri
Belakangan ini, kami sebenarnya merasakan hal ini. Lebih sering jajan diluar sehingga pengeluaran untuk makanan menjadi bengkak. Kalau nggak ngopi ya mencicipi menu baru di cafe-cafe yang baru buka.
Bagi orang frugal, hal-hal seperti ini bisa ditekan. Biasanya mereka akan lebih menyukai menyantap makanan yang dibuat di rumah. Kalaupun mereka akan mencoba menu baru, biasanya akan mencari program promo atau diskon.
-
Mengurangi biaya tak tentu
Bagi orang yang terbiasa hemat, tentunya selalu mencari celah penghematan. Bahkan kalau bisa melakukan biaya kirim dengan 0 rupiah pun akan dilakukannya. Tak hanya itu saja, berlaku juga untuk kebutuhan sehari-hari lainnya.
Bahkan jika membeli pakaian dalam, akan mencari yang memberikan banyak diskon namun kualitas tetap terbaik.
-
Hindari Hutang Konsumtif
Kebayang nggak sih kalau kita seringkali membeli barang konsumtif? Baru aja bulan lalu membeli tas, ehh bulan ini sudah membeli lagi. Padahal belum tentu hal itu benar-benar dibutuhkan. Apalagi membeli dengan cara pay later atau kredit. Sebagai frugal living gaya hidup hemat, biasanya akan menghindari hutang konsumtif.
-
Memiliki Persepsi bahwa hidup bukan untuk saat ini saja
Masih ada hari esok bukan? Ada keluarga, pasangan atau anak-anak yang perlu diperjuangkan. So, frugal living ini nggak hanya merasa hidup untuk diri sendiri. Tapi juga untuk keberlangsungan kehidupan di bumi.
-
Menabung dan Investasi
Kedua hal tersebut nggak hanya berlaku bagi frugal living saja. Tapi bagi siapapun di dunia ini. Pentingnya financial freedom akan membawa dampak baik dalam kehidupan berkelanjutan. Maka jangan lupa mengalokasikan dana untuk menabung dan investasi sesuai kebutuhan. Terutama untuk memiliki hunian dengan dana yang efisien.
Dengan melakukan beberapa cara diatas, kita bisa menghindari sikap hedonisme. Seperti yang dilansir wikipedia, bahwa Hedonisme adalah pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.
Padahal perlu kesadaran penuh (mindfull) untuk mengeluarkan dana yang dimiliki. Sebut saja para pesohor dunia seperti Steve Jobs, Mark Zuckerberg, Ratu Elizabeth II, Leonardo di Caprio, dan lainnya yang sudah mempraktikkan frugal living gaya hidup hemat, bukan pelit.