Disadari dengan jelas bahwa pada masa pandemi Covid-19 ini banyak berita yang tidak bisa dipercaya beredar luas di media sosial. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) ada sekitar 1.670 berita hoax terkait Covid-19 hingga 25 Juni 2021. Ngeri banget kan?
Salah satunya hoax mengenai vaksin yang beredar di masyarakat. Lalu bagaimana cara menghadapi hoax Vaksin Covid-19?
Kak Niken sendiri memang baru melaksanakan vaksin pada 18 Juli lalu. Bukan karena ketakutan akan efek samping setelah vaksin dan hoax yang beredar. Tetapi lebih kepada kesiapan mental akan ditusuk jarum suntik ^.^
Antrre untuk VaksinCemas, Kondisi Suami Komorbid
Di satu sisi, kondisi suami yang memiliki penyakit penyerta, salah satunya asma dan dia sebenarnya juga ada kekhawatiran efek samping yang ditimbulkan.
Pasalnya, sebulan belakangan cuaca di Malang sedang dingin, beberapa kali asma-nya kambuh. Membaca berita yang beredar di masyarakat, bahwa pemilik asma dilarang vaksin, juga menambah rasa khawatir suami untuk ikut vaksin.
Kak Niken memang harus lebih protektif untuk pelaksanaan vaksin pada suami. Namun setelah tanya sana-sini untuk kondisi penyakit suami serta melihat seminggu belakangan kondisinya yang fit maka kami berdua akhirnya di vaksin.
Baca juga: Tips tidur berkualitas
Webinar No Hoax: Vaksin Aman, Hati Nyaman
Yang kami pelajari saat itu, mencari informasi yang benar dan tepat terhadap vaksin, baik itu Astrazeneca, Sinovac, dan lainnya. Mikirnya, karena ini sebagai cara kami untuk meminimalisir kondisi lainnya jika harus terjadi “sesuatu” dengan menjaga kesehatan keluarga.
Nah pas banget nih ada webinar dengan tema “No Hoax: Vaksin Aman, Hati Nyaman” yang diselenggarakan oleh Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kemkominfo bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pelita Harapan (UPH).
Acara yang dilaksanakan pada Rabu, 14 juli 2021 itu dilakukan melalui aplikasi zoom dan disiarkan secara live streaming melalui kanal youtube Ditjen IKP Kominfo. Banyak tokoh yang hadir, salah satunya Marsefio Sevyone Luhukay, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UPH.
Beliau menyatakan, “Kegiatan ini sebagai suatu kampanye untuk mengubah bukan hanya mindset orang, tetapi juga perilaku orang-orang sekitar kita untuk bisa lebih baik lagi dalam menyikapi apapun secara lebih bijak dan lebih sehat terutama di era digital ini, dan juga mau untuk serta berpartisipasi dalam vaksin.”
Saat ini upaya pencegahan dan juga penanganan untuk penyebaran virus Covid sudah dilakukan dengan berbagai cara. Namun tidak akan berhasil jika tanpa dukungan berbagai kalangan masyarakat.
Utamanya dalam menyebarkan dan mensosialisasikan vaksinasi sebagai salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus. Maka generasi milenial sebagai pengguna internet terbanyak memiliki peran penting untuk membuat, mengonsumsi, bahkan menyebarkan isu positif.
Webinar “No Hoax: Vaksin Aman, Hati Nyaman”Baca juga: Pancarkan energi positifmu dengan Berroca
Cara Menghadapi Hoax Vaksin
Hal itu sangat penting dilakukan oleh berbagai pihak utamanya generasi milenial. Karena hal yang sangat mendasar yaitu munculnya propaganda di media sosial juga beragam bentuk ancamannya.
Kemampuan dasar dari literasi digital adalah berpikir kritis, yaitu kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan membandingkan pesan dari media dengan sumber lainnya. (De Abreu, 2011)
Oleh karena itu kita perlu menjadi warga digital yang baik. Bagaimana caranya? Ketahui hal berikut:
3 Cara Media Mengendalikan Kita
- Keterjangkauan dan kendala. Logika memilih. bagaimana pilihan kita itu mencerminkan apa yang ada dalam logika kita.
- Praktik sosial. melalui konvensi sosial dan kebiasaan individu menurut penggunanya.
- Akses. Kepemilikan akses terhadap media.
Oleh karena itu, kita diminta untuk cek ricek beragam informasi yang beredar di masyarakat. Begini cara menghadapi hoax vaksin Covid-19:
Menilai sumber informasi
Nyatanya tidak semua berita yang beredar itu memiliki kredibilitas keabsahan sumbernya. Hindari mengagung-agungkan media sosial untuk mencari sumber informasi seputar kesehatan khususnya mengenai Covid-19 ini. Gali informasi dari sumber terpercaya, seperti literatur atau website terpercaya.
Memberikan informasi yang transparan
Pemerintah sebenarnya sudah cukup transparan untuk memberikan informasi seputar vaksin yang dapat diakses melalui laman www.covid19.go.id. ada juga beberapa masyarakat yang kompeten dibidangnya membuat konten berupa riset, studi kasus di lapangan serta isu terbaru.
Strategi MelawanBukti sosial
Dalam beberapa bulan belakangan telah banyak masyarakat yang menerima manfaat vaksin. Maka ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat lainnya untuk menyukseskan program vaksin.
Menangkal informasi
Mari sama-sama menangkal isu negatif atau hoax. Tentunya agar perspektif masyarakat menjadi lebih tepat. Sehingga program pemerinta agar masyarakat mendapatkan vaksin bisa tercapai.
Itulah cara menghadapi hoax vaksin yang bisa kita pelajari bersama sebagai bentuk ikhtiar. No Hoax: Vaksin Aman, Hati Nyaman!
Baca juga: Pentingnya konsumsi zat besi untuk ibu hamil