Cahaya Kehidupan Dalam Gelap

lilin cahaya kehidupan
lilin cahaya kehidupan
lilin cahaya kehidupan
Perjalanan mencari cahaya kehidupan. Ternyata memang melelahkan. Penuh tantangan dan cobaan bahkan terkadang harus sendirian.

Ada apa sesungguhnya dibalik itu semua?

Aku tahu kamu lelah dengan jiwamu

Letih dengan perasaanmu yang selalu bermain-main

Kau temukan diriku dalam kelemahan hatiku Saat kamu bilang, “Harusnya ada kamu yang temani aku disini”

Saat itu ingin rasanya ku mendobrak ruang-ruang keyakinan dalam diriku

Ingin rasanya ada di sampingmu

Menemani kelelahan jiwa dan ragamu

Duduk di sampingmu sambil membelai lembut kepalamu yang tersandar di pundakku

Dulu… ya, itu dulu Saat kau masih memangilku dengan sebutan “Makhluk Cahaya” Aku merasa bak pelita yang mampu menerangi kegelapan jiwamu Canda tawa itu terasa hangat menyapa kedalaman jiwaku

Tapi kini semua berbeda. Tak ada lagi sebutan itu Tak ada lagi kata manis terucap. Karena satu kata…. Egois

Cahaya kehidupan. Ingin rasanya menyalahkan segala keadaan. Bahkan, timbul pikiran kenapa Tuhan selalu mengecewakan?

Tak pernah memberi kelayakan dan kebaikan seperti yang telah diterima oleh kebanyakan orang. Disinilah ujian kesabaran dan kesyukuran yang diperlukan. Pasrah dan tawakkal menjadi ujungnya.

Jadilah cahaya kehidupan maka akan kau temukan keberkahan, kedekatan dengan Tuhan dan hikmah akan kehidupan. Berilah sedikit cahaya dalam kegelapan senyum manis menyambut kehidupan.

Maka marilah menjadi yang terbaik, walau kadang diremehkan. Keberkahan ilmu akan menjadi cahaya, meski hanya sebutir debu, karena ilmuan yang barakah akan mampu menjalankan ajaran-ajaran agama dan bisa menjauhkan diri dari segala kemaksiatan-kemaksiatan.

Baca juga: Pilihan profesi anak

Mainan Unik 

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *